Sistem perdagangan manusia di zaman pra aksara berupa barter 

Sistem perdagangan manusia di
zaman pra aksara berupa barter

 

Sistem perdagangan manusia di
zaman pra aksara berupa barter dimulai pada zaman mesolithikum 6000 SM, dan
dikenalkan pertama kali oleh orang orang Mesopotamia.

Sistem barter adalah sistem
bertukar barang a dengan barang b, dan barter adalah sistem perdagangan manusia
dibumi. Barter pertama kali diperkenalkan oleh orang orang dari suku
Mesopotamia. Mesopotamia adalah sebuah wilayah yang letaknya di antara sungai
tigris dan efrat.

Sistem barter perkembang karena
banyak kebutuhan manusia yang belom bisa terpenuh dengan sendiri, dan harus
mengandalkan bantuan atau tenaga orang lain, maka sistem barter merupakan
jawaban dari masalah tadi.

Walaupun kedengarannya mudah dan
menyenakan ternyata sistem barter memiliki banyak kekurangan loh adik adik,
kakak coba jelasin satu satu yaa;

1. Barang yang mau ditukar harus
dibawa terus dan susah dalam transaksi

Ini nih kesulitan dari sistem
barter adik adik, kelemahan pertama dari sistem barter adalah barang harus
dibawa terus. Kakak kasih contoh ya, misal; joko mempunya 5 tandan pisang raja
yang sudah masak, tapi joko hanya membutuhkan 2 tandan pisang, dia menginginkan
sebuah tv 36 inchi. Maka joko harus membawa 3 tandan pisang itu kemanapun dia
pergi untuk menemu orang yang mau nukar pisang dengan tv, dan barang milik joko
yang tidak tanah lama membuat dia harus segara menukarnya kalo enggak nanti
keburu basi dan gak laku lagi.

2. Sulit menentukan standar nilai
tukar

Kelemahan selanjutnya dari sistem
barter adalah sulit menentukan standar nilai tukarnya, karena tiap orang saat
itu masih merasa barang yang milikinya layak untuk ditukarkan dengan sesuatu
yang berharga. Contoh nih ya; aleandro mempunya 1 karung beras dan ferguso
mempunyai 1 ekor ayam, saat melakukan transaksi aleandro merasa 1 ekor milik
ferguso tidak cukup nilai dengan 1 karung beras miliknya.

3. Susah menyimpan kekayaan

Kelemahan ini lah yang membuat
orang kesulitan menyimpan kekayaannya. Karena semakin banyak barang hasil
barter berarti semakin besar pula tempat penyimpannya

4. Ada pihak yang dirugikan

Saat barter terjadi belom tentu
nilai 1 karung beras sama dengan 1 ekor sapi. Maka dari itu sistem ini akan
menimbulakan kerugian bagi salah satu pihak yang lakukannya.