Planet Terdingin dan Terpanas dalam Tata Surya

Planet Terdingin dan Terpanas
dalam Tata Surya

 

Berbicara planet, pasti Mama
sudah mengetahui apa saja planet-planet yang terdapat di tata surya. Tata surya
sendiri merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas bintang (matahari)
dan semua benda-benda langit yang mengelilinginya.

Sementara planet, planet adalah
benda langit yang mengelilingi matahari dan memiliki massa gravitasi sendiri,
tetapi tidak dapat memancarkan energi sendiri.

Berdasarkan daya dari Badan
Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space
Administration atau NASA), planet dalam tata surya terdiri dari 8 planet, yakni
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Jika planet terbesar dalam tata
surya adalah Jupiter dan planet terkecil adalah Merkurius, lantas planet
manakah yang memiliki panas paling tinggi dan dingin paling tinggi?

kali ini telah merangkumkan
informasi mengenai planet terdingin dan terpanas dalam tata surya yang bisa
Mama beritahu ke anak mama. Disimak, ya!

1. Planet terdingin dalam tata
surya

Planet terdingin dalam tata surya
adalah Neptunus. Planet terjauh dari matahari ini memiliki suhu mencapai -200
derajat celcius.

Selain jaraknya yang jauh dari
matahari, yakni 4.5 miliar kilometer, planet Neptunus juga memiliki memiliki
waktu rotasi 16 jam dan waktu revolusi selama 165 tahun. Diameter planet ini
adalah sekitar 49.600 kilometer.

Meski demikian, ternyata suhu
planet Neptunus pernah turun sekitar 14 derajat celcius pada tahun 2003 dan
2018 lho, Ma. Hal tersebut dapat diketahui saat para peneliti NASA menganalisis
gambar inframerah termal Neptunus dari beberapa observatorium selama hampir 20
tahun.

Dilansir dari Daily Mail, Dr
Michael Roman, Postdoctoral Research Associate di University of Leicester dan
penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa perubahan suhu tersebut
merupakan perubahan tidak terduga. Sebab, para peneliti telah lama mengamati
Neptunus untuk memperkirakan suhu perlahan-lahan akan menjadi panas, bukan
menjadi lebih dingin.

“Variasi suhu mungkin
terkait dengan perubahan musiman dalam kimia atmosfer Neptunus yang dapat
mengubah seberapa efektif atmosfer mendingin. Namun, variabilitas acak dalam
pola cuaca atau bahkan respons terhadap siklus aktivitas matahari 11 tahun
mungkin juga berpengaruh,” jelas Dr. Roman.

2. Planet terpanas dalam tata
surya

Meski jarak dari matahari sangat
dekat, tetapi ternyata Merkurius bukanlah planet terpanas dalam tata surya.
Selain itu, Mars juga bukan merupakan planet terpanas walaupun planet tersebut
dijuluki planet merah.

Planet terpanas dalam tata surya
adalah Venus. Sebab, Venus memiliki suhu sekitar 464 derajat celcius atau 867
derajat fahrenheit. Tidak hanya itu, atmosfer tebal yang terdapat pada planet
Venus mampu memerangkap panas dan menciptakan efek rumah kaca yang tidak
terkendali.

Efek rumah kaca Venus 700 derajat
celcius lebih panas jika dibandingkan tanpa efek rumah kaca. Oleh karena itu,
tidak heran jika planet urutan kedua ini menjadi planet terpanas dalam tata
surya.

Ciri-ciri lainnya dari planet
ini, yaitu diisi oleh kepadatan udara dan terdiri dari awan gas panas, jarak
108 juta kilometer dari matahari, waktu rotasinya 243 hari, waktu revolusinya
225 hari, serta diameter planet Venus sekitar 12.104 kilometer.

3. Rata-rata suhu planet lain di
tata surya

Adapun rata-rata suhu planet lain
dalam tata surya adalah sebagai berikut.

  • Bumi: 15 derajat celcius
  • Mars: -65 derajat celcius
  • Jupiter: -110 derajat celcius
  • Saturnus: -140 derajat celcius
  • Uranus: -195 derajat celcius.

 

Suhu tersebut memang dipengaruhi oleh jarak planet dari matahari.
Semakin jauh jaraknya, maka suhu akan semakin menurun. Selain itu, faktor
interior dan eksterior juga bertanggung jawab terhadap variasi suhu di dalam planet.