Mengenal 8 Fase Pergerakan Bulan Mengelilingi Bumi

Bulan yang menerangi langit malam
itu punya beberapa bentuk, enggak setiap hari akan tampak seperti bulan sabit.

Kadang kamu juga melihat
bentuknya separuh lingkaran juga bulat sempurna, bentuk-bentuk yang berbeda itu
dikenal dengan fase bulan.

Perubahan fase bulan ini terjadi
karena bulan sebagai satelit bumi selalu berputar mengeliling bumi atau dikenal
dengan istilah revolusi bulan.

Bulan membutuhkan waktu revolusi
selama 29 hari untuk mengelilingi bumi atau porosnya.

Proses revolusi inilah yang
membuat bentuk bulan yang terpapar sinar matahari jadi berbeda-beda dan
terlihat terus berubah bentuknya jika dilihat dari bumi.

Kali ini kamu akan diajak
mengenal gambaran dari fase-fase yang dilalui bulan selama berevolusi mengitari
bumi, di antaranya:

1. New Moon (Bulan Baru)

Ketika fase ini terjadi bulan
menjadi kongjungsi atau berada di tengah-tengah matahari dan bumi. Fase ini
dikenal juga dengan peristiwa gerhana matahari, yaitu terhalangnya cahaya
matahari ke bumi oleh posisi bulan.

Fenomena ini membuat bulan yang
menghadap ke bumi enggak memeroleh cahaya matahari sama sekali, sehingga bulan
seolah enggak terlihat jika dilihat dari bumi.

2. Waxing Cresent (Bulan Sabit
Awal)

Pasca new moon, bulan akan
bergerak meninggalkan konjungsi dan bagian bulan yang terkana sinar matahari
hanya kurang dari setengah sehingga membentuk bulan sabit. Biasanya fase ini
akan terjadi pada hari ke 1,2, dan 3.

3. First Quarter (Paruh Awal)

Bulan masih terus bergerak dan
sudah berada di seperempat lingkaran dari posisi awalnya.

Posisi yang sudah pas membuat
cahaya matahari mengenai setengah dari bulan.

Fase inilah ketika bulan terlihat
seperti setengah lingkaran dari bumi. Fenomena ini terjadi pada tanggal 6, 7,
dan 8.

4. Waxing Gibbous (Cembung awal)

Pasca lewat seperempat fase
bulan, bulan akan memasuki fase waxing gibbous.

Pada tahapan ini bulan sudah ada
di bagian agak belakang bumi, sekitar 3/4 bagian bulan terkena cahaya matahari.

Sehingga bulan akan terlihat
cembung pada hari ke 10, 11, dan 12nya.

5. Full Moon (Bulan Purnama)

 Pada fase ini matahari, bumi, dan
bulan berada di satu garis lurus.

Agak mengingatkan pada fase first
quarter. Bedanya bulan berada di belakang bumi, sehingga cahaya matahari yang
seharusnya mengenai bulan tertutup oleh posisi bumi.

Pada fase inilah bulan tampak
bulat sempurna di langit pada hari ke 13, 14, 15 revolusinya.

6. Wanning Gibbous (Cembung
Akhir)

Pasca sudah menjalani setengah
jalan dari proses revolusinya fase pergerakan bulan akan kembali lagi ke awal.

Bulan akan bergerak terus ke
barat sehingga paparan cahaya matahari akan sedikit tertutup oleh bumi.

Fase ini akan membuat bulan
terlihat cembung lagi pada hari ke 17, 18, dan 19.

7. Third Quarter (Paruh Akhir)

Bulan sudah berevolusi sejauh 3/4
orbitnya, sehingga bulan terlihat separuh lingkaran jika dilihat dari
bumi.Laurie Gouley

Bulan sudah berevolusi sejauh 3/4
orbitnya, sehingga bulan terlihat separuh lingkaran jika dilihat dari bumi.

Ketika mencapai fase ini, bulan
sudah melalui 3/4 putarannya.

Cahaya matahari menyinari
setengah dari bagian bulan, sehingga bulan akan terlihat dari bumi seperti
setengah lingkaran pada hari ke 21, 22, dan 23.

8. Wanning Cresent (Bulan Sabit
Akhir)

Fase ini membuat bulan kembali
tampak seperti bulan sabit, ketika bulan sudah hampir mengitari seluruh orbit
revolusinya secara penuh pada hari ke 27, 28, dan 29.

Setelah fase ini bulan sudah
kembali ke posisi awalnya atau new moon, ketika bulan kembali ke titik
konjungsi dan kembali enggak terlihat dari bumi.

Wah, dari penjelasan di atas kita
jadi tahu ya bahwa selama 29,5 hari bulan terus bergerak untuk melakukan
revolusinya.

Ada saatnya bulan terlihat bulat
sempurna karena berada di belakang bumi, tapi ada saatnya bulan enggak terlihat
sama sekali karena berada di titik konjungsi.