Gejala Alam Biotik dan Abiotik, Apa Bedanya?

 

Pernahkah kalian memperhatikan
berbagai kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar? Katakanlah ikan yang
bernapas di dalam kolam, anak kucing yang baru saja dilahirkan, atau hujan
serta banjir yang terjadi di sejumlah daerah. Jika ya, kesemua ini adalah
bagian dari gejala alam biotik dan abiotik. Bedanya apa?

Gejala alam biotik, sebagaimana
komponen yang dikaitkan dengannya, yakni yang terdiri atas makhluk hidup, maka
pada prosesnya melibatkan bukan saja manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan.
Gejala alam biotik sendiri bisa diartikan sebagai peristiwa yang timbul akibat
interaksi antar komponen biotik (makhluk hidup) dalam ekosistem di sekitarnya.

Gejala ini meliputi banyak hal,
termasuk banyaknya ikan yang mati di lautan, wabah penyakit, meningkatnya
jumlah tikus di sawah, kuning yang beranak, ayam yang bertelur, hingga
penyebaran virus flu burung.

Singkat kata, gejala alam biotik
merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup. Seperti
bergerak, berkembang biak, tumbuh, melakukan fotosintesis, dan menanggapi
rangsangan.

Sementara itu, gejala alam
abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar
komponen abiotik dalam ekosistem. Lingkungan biotik sendiri hampir tak memiliki
peran dalam timbulnya gejala alam abiotik.

Gejala alam abiotik dibedakan
menjadi gejala alam kebendaan obyek abiotik dan gejala alam kejadian obyek
abiotik.

Gejala alam kebendaan obyek
abiotik berkaitan dengan ciri-ciri dan keadaan komponen abiotik, seperti
memiliki bentuk, warna dan berbagai ukuran. Batu punya bentuk, warna dan ukuran
yang bermacam-macam. Pun demikian dengan benda yang berbentuk padat seperti
meja mempunyai sifat bentuk dan volume yang tidak berubah alias tetap.
Sementara benda yang berwujud gas seperti udara memiliki sifat menempati ruang,
volume dan bentuknya mudah berubah.

Gejala alam kejadian obyek
abiotik merupakan peristiwa yang terjadi pada benda tidak hidup. Sebagai
contoh, air yang mengalir dari hulu hingga hilir atau dari pegunungan sampai
buara. Selain itu, air hujan yang jatuh ke bawah lalu masuk ke tanah juga
merupakan gejala alam kejadian obyek abiotik.

Beberapa contoh lainnya dari
kejadian yang merupakan gejala alam abiotik adalah pelangi, gunung meletus,
gempa bumi, tanah longsor dan tsunami.