7 Benua Terluas di Permukaan Bumi

 

7 Benua Terluas di Permukaan Bumi

 

Daftar Urutan Benua Terluas di
Permukaan Bumi

Benua Terluas di Permukaan Bumi –
Benua adalah daratan besar di bumi yang memiliki ukuran dari besar dan kecil.
Dalam satu benua terdiri dari berbagai negara berdasarkan luas wilayah. Ratusan
juta tahun yang lalu bumi hanya memiliki satu benua raksasa yang disebut
Pangea. Karena pergerakan lempeng tektonik dalam bumi, terjadi perubahan dan
pergerakan lempeng, sehingga mengubah benua di masa depan.

Para ahli memperkirakan Amerika
Utara menjauh dari benua Amerika Selatan. Kemudian terjadi pergerakan yang membuat
benua baru di permukaan bumi. Ada 7 benua terluas di permukaan bumi yang
menjadi benua utama di bumi berdasarkan luas permukaannya, yaitu benua Afrika,
Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Antartika, Australia, dan Asia.

Ahli geografi kemudian melakukan
identifikasi tentang benua. Tidak hanya daratan, benua juga dihitung dari pulau
yang berkaitan di dekatnya. Contohnya negara kepulauan Jepang dan Indonesia
masuk dalam benua Asia. Sementara itu, Greenland dan pulau di laut Karibia
masuk dalam benua Amerika Utara.

Pada umumnya, benua adalah
daratan yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa orang menghubungkan
benua Eropa dan Asia menjadi satu benua Eurasia. Namun, para ahli membedakan
benua berdasarkan lempeng yang ada di bawahnya. Benua Eropa dan Afrika memiliki
satu massa, sedangkan benua Asia ditandai oleh lempeng dan pegunungan Ural.
Pegunungan ini yang memisahkan benua Asia dan Eropa. Simak ulasan seputar benua
terluas di permukaan bumi berikut ini.

Urutan Benua Terluas di Permukaan
Bumi

1. Benua Asia

Asia adalah benua terluas di
permukaan bumi yang berbatasan dengan Pegunungan Ural dan Kaukasus serta
Samudra Arktika, Pasifik, dan Hindia. Benua ini mencakup 8,7% dari total luas
permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari luas daratannya. Dengan sekitar 4,3
miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia saat ini. Asia memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi pada era modern. Misalnya, selama abad ke-20,
Populasi Asia hampir empat kali lipat.

Benua Asia dan Eropa merupakan
benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk suatu benua raksasa
yang disebut sebagai Eurasia. Batas antara Asia dan Eropa sangat kabur sehingga
beberapa negara seperti Turki terkadang dapat dimasukkan ke Asia maupun Eropa.
Beberapa bentang alam yang sering dipakai untuk memisahkan kedua benua tersebut
adalah Selat Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan
Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural
hingga Novaya Zemlya. Selain berbatasan langsung dengan Benua Eropa, Benua Asia
juga memiliki batas langsung dengan Benua Afrika yang memiliki perbatasan darat
dan bertemu di sekitar Terusan Suez.

Mengingat ukuran dan
keragamannya, konsep Asia–nama tersebut kembali ke zaman klasik–yang sebenarnya
mungkin lebih berkaitan dengan geografi manusia daripada geografi fisik. Asia
sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok
etnis, budaya, lingkungan, ekonomi, hubungan sejarah, dan sistem pemerintahan
yang mantap.

2. Benua Afrika

Afrika adalah benua terluas di
permukaan bumi kedua di dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia.
Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan, Afrika
meliputi 20,3% dari seluruh total daratan bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54
negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia. Dengan
populasi 1.3 miliar orang per tahun 2018, benua ini menyumbang sekitar 16% dari
populasi manusia dunia.

Benua ini dikelilingi oleh Laut
Mediterania di utara, Isthmus of Suez dan Laut Merah di timur laut, Samudra
Hindia di tenggara dan Samudra Atlantik di sebelah barat. Benua ini mencakup
Madagaskar dan berbagai kepulauan. Benua ini juga berisi 54 negara berdaulat
yang sepenuhnya diakui, sembilan wilayah dan dua negara dengan pengakuan
terbatas atau tidak ada secara de facto independen. Mayoritas benua dan
negaranya berada di Belahan Utara, dengan sebagian besar dan jumlah negara di
Belahan Selatan.

Populasi rata-rata Afrika adalah
yang termuda di antara semua benua; usia median pada 2012 adalah 19,7, ketika
usia rata-rata di seluruh dunia adalah 30,4. Aljazair adalah negara terbesar di
Afrika berdasarkan wilayah, dan Nigeria merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbesar.

Afrika, khususnya pusat Afrika
Timur, diterima secara luas sebagai tempat asal manusia dan klad Hominidae
(kera besar), sebagaimana dibuktikan oleh penemuan hominid paling awal dan
leluhur mereka serta yang kemudian yang telah berumur sekitar 7 juta tahun yang
lalu, termasuk Sahelanthropus tchadensis, Australopithecus africanus, A.
afarensis, Homo erectus, H. habilis dan H. ergaster – Homo sapiens yang paling
awal (manusia modern), ditemukan di Ethiopia, sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Afrika mengangkangi khatulistiwa
dan meliputi banyak daerah iklim; benua ini adalah satu-satunya benua yang
membentang dari zona beriklim utara ke zona beriklim selatan. Afrika menjadi
tuan rumah keragaman besar etnis manusia, budaya, dan bahasa. Pada akhir abad
ke-19, negara-negara Eropa menjajah hampir seluruh Afrika; sebagian besar
negara di Afrika muncul dari proses dekolonisasi pada abad ke-20. Negara-negara
Afrika bekerja sama melalui pembentukan Uni Afrika, yang berkantor pusat di
Addis Ababa.

3. Benua Amerika Utara

Amerika Utara adalah benua terlus
di permukaan ketiga di belahan bumi utara. Di bagian utara berbatasan dengan
Lautan Arktik dan pada sebelah timur dengan Samudra Atlantik Utara, sedangkan
sebelah selatan dengan Laut Karibia serta pada bagian sebelah barat dengan
Samudra Pasifik Utara. Benua ini meliputi wilayah sebesar 24.500.000 km² atau
sekitar 4,8% dari permukaan bumi.

Pada 2016, penduduknya
diperkirakan lebih dari 579 juta jiwa. Benua ini adalah benua ketiga yang
paling besar berdasarkan luasnya, setelah Asia dan Afrika, dan merupakan
peringkat keempat berdasarkan jumlah penduduknya, setelah Asia, Afrika, dan
Eropa. Baik Amerika Utara maupun Selatan dinamakan Amerigo Vespucci, yang
merupakan orang Eropa pertama yang melontarkan gagasan bahwa Amerika tidak sama
dengan Hindia Timur. Ia adalah orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru.

Hubungan tanah satu-satunya dari
Amerika Utara ke Amerika Selatan ialah tanah genting Panama. (untuk alasan
geopolitik, seluruh Panama – termasuk timur bagian Terusan Panama sering
dianggap sebagai sebagian Amerika Utara juga). Namun, menurut beberapa pakar,
Amerika Utara tidak mulai di tanah genting Panama, tetapi di tanah genting
Tehuantepec, dengan daerah menghalangi dianggap Amerika tengah dan bersandar
pada lempingan Karibia.

Kebanyakan orang cenderung
menganggap Amerika Tengah sebagai daerah Amerika Utara karena mereka
berpendapat bahwa wilayah ini terlalu kecil untuk menjadi benua sendiri.
Greenland, walaupun merupakan bagian Amerika Utara secara geografis dan di atas
lempingan tektonik sama (lempingan Amerika Utara), tidak dianggap bagian benua
ini secara politis.

4. Benua Amerika Selatan

Amerika Selatan adalah sebuah
benua terluas di permukaan bumi keempat yang berada di antara Samudra Pasifik
dan Samudra Atlantik yang tersambung dengan Amerika Utara melalui Tanah Genting
Panama. Benua ini dilintasi oleh garis khatulistiwa, dan sebagian besar dataran
benua tersebut berada di belahan bumi selatan.

Bagian barat benua Amerika
Selatan terdiri atas barisan pegunungan Andes dari utara hingga ke selatan,
sedangkan bagian timur benua merupakan dataran rendah sebagian besar merupakan
basin sungai Amazon, dengan hutan tropis yang lebat.

Diduga, Amerika Selatan didiami
pertama kali oleh manusia yang bermigrasi dari Asia melalui Tanah Genting
Bering (sekarang merupakan Selat Bering) menuju Amerika Utara dan ke selatan
menuju Amerika Selatan. Dugaan lain tentang hal migrasi tersebut ke Amerika
Selatan adalah dari bagian selatan Samudra Pasifik melalui kepulauan di Oceania.

Luas area Amerika Selatan berada
di peringkat keempat setelah Asia, Afrika dan Amerika Utara, sedangkan
populasinya terdapat pada peringkat kelima setelah Asia, Afrika, Eropa, dan
Amerika Utara.

5. Benua Antartika

Antarktika merupakan benua
terluas di permukaan bumi kelima yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir
seluruhnya terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik,
Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq
mi), antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika
Utara, dan Amerika Selatan. Sebagai perbandingan, Antarktika hampir dua kali
ukuran Australia. Sekitar 98% dari Antarktika ditutupi oleh es yang rata-rata
ketebalan minimal 1,9 km, seluruh daratan meluas tetapi di bagian utara
mencapai Semenanjung Antarktika.

Antarktika memiliki kelembaban
rata-rata terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi,
benua tertandus, benua berangin terkencang, dan memiliki elevasi rata-rata
tertinggi dari semua benua. Antarktika dianggap sebagai gurun, dengan curah
hujan hanya 200 mm (8 inci) di sepanjang pantai dan jauh lebih sedikit di
pedalaman.

Tempat terdingin di muka bumi ini
sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89 °C (-129 °F).
Populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti
dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja) sekitar 1000 sampai 5000 orang.
Hanya organisme yang dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai
jenis fungi, alga, bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti
penguin, nematoda, anjing laut. Vegetasi yang ada hanya tundra.

Legenda dan spekulasi tentang
sebuah Terra Australis (Tanah Selatan) sudah ada sejak zaman kuno, penemuan
benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang
pertama tercatat tahun 1821. Namun, peta yang dibuat Laksamana Piri Reis tahun
1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antarktika.
Antarktika merupakan zona bebas, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa
negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika
tersebut.

6. Benua Eropa

Eropa secara geologis dan
geografis adalah sebuah semenanjung atau anak benua terluas di permukaan bumi
keenam (jazirah). Pemisahannya sebagai benua lebih dikarenakan oleh perbedaan
budaya. Batas utara adalah Samudra Arktik, di barat adalah Samudra Atlantik,
dan di selatan dibatasi oleh Laut Tengah. Batas timurnya masih belum jelas
karena pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor kebudayaan. Batas yang
sering dipakai sebagai batas benua Eropa, dan Asia adalah Pegunungan Ural, dan
Laut Kaspia.

Benua ini adalah benua terkecil
kedua setelah Australia dengan luas 10.180.000 km², sedangkan bila dihitung
dari populasinya, benua ini terletak di urutan ketiga dengan populasi terbanyak
(di bawah Asia, dan Afrika) dengan 742,5 juta jiwa pada tahun 2013 atau sama
dengan seperdelapan penduduk dunia. Benua Eropa secara astronomis terletak di
35° LU – 71° LU dan 11° BB – 66° BT.

Eropa memiliki sejarah
kebudayaan, dan ekonomi yang panjang, dimulai dari Palaeolitik. Penemuan
terakhir di Monte Poggiolo, Italia, dari ribuan batuan buatan tangan yang
ditanggal karbon sejauh 800.000 tahun lalu, memberikan sebuah bukti penting.

Awal dari budaya demokratik dan
individualistik Barat sering kali dikatakan berasal dari Yunani Kuno, meskipun
beberapa pengaruh lainnya, seperti Kristen, juga turut mempunyai andil atas
penyebaran konsep seperti eglitarianisme, dan keuniversalan hukum.

Kekaisaran Romawi membagi benua
sepanjang Rhine, dan Danube selama beberapa abad. Mengikuti penurunan
Kekaisaran Romawi, Eropa mengalami kenaikan dari yang dikenal sebagai Zaman
Migrasi. Periode tersebut dikenal sebagai Zaman Kegelapan sampai ke Renaisans.
Pada masa ini, komunitas monastik terisolasi di Irlandia, dan di beberapa
tempat lain menjaga, dan mengumpulkan secara hati-hati pengetahuan tertulis
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Renaisans dan Monarki Baru menandakan
mulainya periode penemuan, eksplorasi, dan peningkatan dalam pengetahuan
ilmiah.

Pada abad ke-15, Portugal membuka
awal penemuan yang diikuti oleh Spanyol. Kemudian Prancis, Belanda, dan
Britania Raya turut bergabung dalam membangun kekaisaran kolonial besar dengan
daerah kekuasaan yang luas di Afrika, Amerika, dan Asia.

Setelah masa penemuan,
konsep-konsep demokrasi mulai menemukan pengaruhnya di Eropa.
Perjuangan-perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan muncul, terutama di Prancis
pada periode yang dikenal sebagai Revolusi Prancis. Ini mengakibatkan
pergolakan yang besar di Eropa karena ide-ide yang revolusioner ini menyebar ke
sepanjang benua.

Kebangkitan demokrasi menyebabkan
bertambahnya tekanan di Eropa selain tensi-tensi yang telah ada karena
persaingan di Dunia Baru. Dari semuanya, konflik yang paling terkenal adalah
saat Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan, dan membentuk Kekaisaran Prancis
yang jatuh tak lama kemudian. Setelah peristiwa-peristiwa ini, Eropa
perlahan-lahan menjadi stabil, tetapi sisa-sisa dari konsep periode lama telah
mulai runtuh.

Revolusi Industri dimulai di
Britania Raya pada akhir abad ke-18, yang menyebabkan pergeseran dari
pertanian, kemakmuran rakyat yang semakin bertambah, dan pertumbuhan penduduk.
Banyak negara di Eropa menemukan bentuknya seperti yang sekarang ini
pasca-Perang Dunia II. Sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga Perang Dingin,
Eropa terbagi kepada dua blok politik, dan ekonomi utama: negara-negara komunis
di Eropa Timur, dan negara-negara kapitalis di Eropa Barat. Sekitar tahun 1989,
Blok Timur pecah bersamaan dengan jatuhnya Tembok Berlin.

Secara geografis, Eropa merupakan
bagian dari daratan yang lebih besar dikenal sebagai Eurasia. Benua ini mulai
dari Pegunungan Ural di Rusia, yang menggambarkan batasan timur Eropa dengan
Asia. Batasan tenggara dengan Asia tidak tergambarkan secara jelas. Paling umum
adalah Sungai Ural atau Sungai Emba. Batasan berlanjut dengan Laut Kaspia, dan
kemudian Pegunungan Kaukasus, atau Depresi Kuma-Manych, dan sampai ke Laut
Hitam; Bosporus, Laut Marmara, dan Dardanelles mengakhiri batasan Asia. Laut
Mediterania di selatan memisahkan Eropa dari Afrika. Batasan di bagian barat
adalah Samudra Atlantik.

7. Benua Australia

Benua Australia terletak di
bagian timur dan selatan Indonesia. Dengan luas 8.945.000 km2. Ditemukan oleh
James Cook dari Inggris pada tahun 1770. Oleh karena itu, sampai sekarang
Australia masih termasuk dalam Persemakmuran Inggris.

Dalam geologi, Australia (juga
disebut Australia-Nugini, Sahul, Meganesia, Australia Besar, Australasia, atau
Australinea) adalah sebuah benua yang terdiri dari (dalam kelompok ukuran)
tanah daratan Australia, Papua Nugini, Tasmania, dan beberapa pulau terdekat,
yang berada di landas kontinen yang sama. Luas wilayah itu dipisahkan dengan
lautan di luar landas kontinen — Laut Arafuru dan Selat Torres antara
Australia, Papua Nugini, dan Selat Bass antara daratan Australia dan Tasmania.

Daratan ini pernah menyatu,
tetapi karena es yang ada pada masa glasial terakhir mencair, dan
menenggelamkan bagian dataran rendah. Daratan yang tidak tenggelam menjadikan
daratan yang sekarang menjadi Pulau Papua terpisah dengan daratan benua
Australia.